Archive for January, 2010

pagi ini, aku dikalahkan oreo …

Posted: 19 January 2010 in family
Tags: , ,

Masih seperti hari-hari kemaren, pagi hari, menjelang berangkat kerja.

Nares punya kebiasaan baru, yaitu “kelayu”, bahasa Indonesianya apa nih?

Memang kadang-kadang kosa kata dalam bahasa Jawa lebih banyak dari kosa kata bahasa Indonesia ya.
NH Dini pernah menerjemahkan novel berbahasa perancis ‘La Peste’ ke dalam bahasa Indonesia dengan judul ‘Sampar.’ Pada saat acara peluncuran buku itu, dia mengatakan, “Akan jauh lebih mudah bagi saya kalo menerjemahkan novel itu ke dalam bahasa Jawa. Karena bahasa jawa mempunyai kaidah dan kosa kata yang jauh lebih kaya dan lebih lengkap daripada bahasa Indonesia.” Sepakat nggak sama mbak Dini?

Eh lha koq jadi mbahas bahasa.

Kembali lagi ke kelayu-nya Nares.

Pagi ini, dia nggak mau turun dari gendonganku, dipindahtangankan, eh nangis lagi, jadi nggak tega, akhirnya ya tak gendong lagi, enak tho, asik tho Nares.
He..he.. kayak Mbah Surip.

Jam 07.00 udah lewat, bakalan macet nih, bakalan telat nih, Nares udah digendong naik sepeda motor.

Dibujuk budhe, nggak mempan, ibunya yang coba, tetep sama aja. Sampai akhirnya, ibunya punya ide untuk ngambil oreo yang ada di kamar, jadilah dibujuk pake oreo, eh kecantol juga, nggak nangis lagi, emang sih akhir-akhir ini kegemarannya yaitu jilatin oreo sama minum susu ultra.

Gimana sih Nares, masa’ Ayah dikalahkan ma Oreo?

ayah … ayah … ya…yah…

Posted: 17 January 2010 in family
Tags:

Hari Sabtu kemaren …

Mulanya ketawa-ketawa pas dilepas bajunya.

Lalu …

Aaaayah …

Ayaaahhh …

Ya…yaaaahhh…

Pecah deh tangisnya.

Wah leso niki … (potong pemijatnya Nares)

Udah nggak papa … (giliran Ayahnya Nares menguatkan)

Aaaayah …

Ayaaahhh …

Ya…yaaaahhh…

Duh Ayah terus rek … (Ibunya Nares mulai keliatan cemburu)

Ya memang sejak kelahiran adiknya Nares, Nares jadi lengket sama Ayahnya, salah satu alesannya mungkin karena Ibunya ga pernah gendong Nares lagi, masih gak kuat katanya.

Duh Nares, jadi tambah sayang Ayah sama Nares …

balada perlak Nares …

Posted: 9 January 2010 in family
Tags:

Sibuk banget, keliling-keliling gak jelas seperti biasanya anak kecil yang gak punya kesel.

Masuk kamar lalu ambil perlak yang biasa dia tidurin, berukuran setengah meter kali satu meter warna merah muda dan biru dibaliknya, diambil dan terus berusaha dibentang-bentangkan, saya cuma bisa cegah ketika barang itu dibawa keluar kamar, eh ya namanya anak kecil ya cuex aja, yang saya takutkan dia kesrimpet terus jatuh, ya jatuh juga akhirnya, tapi gak nyerah itu, dasar Nares.

Kali ini di ruang tengah, dengan keteguhan hati untuk membentangkan, tak ada yang membantu coz saya gak tahu apa maunya, yang saya tahu dia cuman bawa perlaknya jalan-jalan, gitu thok.

Lama, akhirnya dia sukses membentangkan tuh perlak.
Trz berdiri di perlaknya, lalu…
Sambil ngangkat tangannya …
Wooohhh … Bar…

Ya ampyun Nares, dari tadi berusaha membentangkan perlak ternyata pura-puranya dipake buat sajadah.

Wooohhh … Bar…
Kali ini nungging, mungkin maksudnya sujud ya …

Duh Nares, kami tertawa ngakak, agak terharu, ternyata Nares mempraktekkan Learning by Seeing, hanya dengan melihat apa yang kami lakukan tiap hari dia juga bisa.

Kelak kamu besar, jangan lupa akan cerita ini ya Nak, usahamu mpe jatuh-jatuh hanya untuk Sholat, Sholatlah, jangan pernah tinggalkan hal itu.

Ohhh Nares, malaikat kecilku.