Masih seperti hari-hari kemaren, pagi hari, menjelang berangkat kerja.
Nares punya kebiasaan baru, yaitu “kelayu”, bahasa Indonesianya apa nih?
Memang kadang-kadang kosa kata dalam bahasa Jawa lebih banyak dari kosa kata bahasa Indonesia ya.
NH Dini pernah menerjemahkan novel berbahasa perancis ‘La Peste’ ke dalam bahasa Indonesia dengan judul ‘Sampar.’ Pada saat acara peluncuran buku itu, dia mengatakan, “Akan jauh lebih mudah bagi saya kalo menerjemahkan novel itu ke dalam bahasa Jawa. Karena bahasa jawa mempunyai kaidah dan kosa kata yang jauh lebih kaya dan lebih lengkap daripada bahasa Indonesia.” Sepakat nggak sama mbak Dini?
Eh lha koq jadi mbahas bahasa.
Kembali lagi ke kelayu-nya Nares.
Pagi ini, dia nggak mau turun dari gendonganku, dipindahtangankan, eh nangis lagi, jadi nggak tega, akhirnya ya tak gendong lagi, enak tho, asik tho Nares.
He..he.. kayak Mbah Surip.
Jam 07.00 udah lewat, bakalan macet nih, bakalan telat nih, Nares udah digendong naik sepeda motor.
Dibujuk budhe, nggak mempan, ibunya yang coba, tetep sama aja. Sampai akhirnya, ibunya punya ide untuk ngambil oreo yang ada di kamar, jadilah dibujuk pake oreo, eh kecantol juga, nggak nangis lagi, emang sih akhir-akhir ini kegemarannya yaitu jilatin oreo sama minum susu ultra.
Gimana sih Nares, masa’ Ayah dikalahkan ma Oreo?