Archive for July, 2011

Bukan urusan mudah memang, melalui perjalanan sepanjang kurang lebih 25 – 30 km di pagi hari.

Jam 6.30 pagi udah musti berangkat dari rumah, telat satu atau dua menit aja, nih mulut ga akan berhenti cerewetnya.

Keluar gang rumah, melalui Jalan Klethek, biasanya macet di depan sekolah, ada hampir lima sekolahan di jalan yang kulalui, dengan tiga sekolahan berjejer yang menjadi sumber kemacetan utama. Belum lagi, lampu merah ujung jalan Klethek itu, udah jalannya sempit, yang lewat kebanyakan trailer-trailer.

Lanjut jalan raya, terus sampai pertigaan Sepanjang, direm dikit, terus belok kiri, lurus aja, lewat rel, kalo beruntung ya lancar, kalo ga beruntung ya keduluan ma kereta api.

Belok kanan, macet lagi, lurus aja, terus masuk jalanan kecil, mana ya?, Bebekan paling. Macet lagi, di situ ada sekolahan juga, kalo udah keduluan ma mobil, ya udah, tinggal pasrah aja, lurus mpe mentok, belok kanan, mentok, belok kiri.

Eng..ing..eng…

Jalan Pagesangan, terus lurus ke Jalan Jambangan …

Kalo kecepatan melalui jalan itu di bawah 40km/jam, brarti ada dua kemungkinan, satu, berangkatnya emank udah agak pagian, yang kedua, pasti lagi mikir, entah lagi mikir apa, melahirkan ide, mikir kerja, mikir masalah, pokoke kegiatan yang berhubungan dengan pikir memikirkan.

Tapi menghasilkan juga, Aray dan Raya tercipta di waktu-waktu ini.

Kalo kecepatannya di atas 40km/jam, biasanya berkisar antara 50 – 70km/jam, brarti kemungkinannya cuman satu, telat man, kesiangan berangkatnya.

Bai de wei, di trek lurus di Jalan Jambangan pagi ini, Stoner (nama asli Indonesianya Sutono) yang naik Honda Beat berhasil kukalahkan dengan Vega-ku …

Dari dulu sampai sekarang tetep ada aja pertanyaan klasik seputar perkuliahan matematika.

“Kalau kuliah ambil jurusan Matematika nanti kerja jadi apa ya?”
“Bisa nggak, nanti ga jadi guru kalo ambil kuliah jurusan pendidikan Matematika?”

Banyak di forum-forum seperti Facebook atau seminar-seminar banyak membahas masalah ini, banyak yang mengungkapkan nantinya bisa kerja di LIPI, BATAN, Bank, Biro Pusat Statistik, deelel.

Yang kedua,
Ngapain juga masuk kuliah pendidikan kalo ga mau ngajar, jadi guru atau jadi dosen.
Jangan-jangan masuk kuliah pendidikan hanya untuk mengepaskan kemampuan yang ada ketika mau masuk ke jenjang perguruan tinggi.
Pantesan pendidikan ga maju-maju, jadi guru gengsinya cuman hanya segitu.

Ok, di Amrik sono noh, Matematika menduduki peringkat pertama, yang lulusannya gampang mendapat kerja, disusul Aktuary, dan Statistik, yang mana keduanya masih keluarga dekat Matematika.
Berikut dBest and dWorst-nya menurut data from the U.S. Bureau of Labor Statistics and the Census Bureau.

dBest…
1. Mathematician
2. Actuary
3. Statistician
4. Biologist
5. Software Engineer
6. Computer Systems Analyst
7. Historian
8. Sociologist
9. Industrial Designer
10. Accountant
11. Economist
12. Philosopher
13. Physicist
14. Parole Officer
15. Meteorologist
16. Medical Laboratory Technician
17. Paralegal Assistant
18. Computer Programmer
19. Motion Picture Editor
20. Astronomer

yang dWorst-nya:
200. Lumberjack
199. Dairy Farmer
198. Taxi Driver
197. Seaman
196. EMT
195. Roofer
194. Garbage Collector
193. Welder
192. Roustabout
191. Ironworker
190. Construction Worker
189. Mail Carrier
188. Sheet Metal Worker
187. Auto Mechanic
186. Butcher
185. Nuclear Decontamination Tech
184. Nurse (LN)
183. Painter
182. Child Care Worker
181. Firefighter

Kenapa Disiplin Ilmu Matematika menduduki peringkat teratas?
Berikut penuturan mereka:
“According to the study, mathematicians fared best in part because they typically work in favorable conditions — indoors and in places free of toxic fumes or noise — unlike those toward the bottom of the list like sewage-plant operator, painter and bricklayer. They also aren’t expected to do any heavy lifting, crawling or crouching — attributes associated with occupations such as firefighter, auto mechanic and plumber”.

Hmmmm… Tangguhnya seorang Matematika …

Bagi yang tidak begitu kenal sama Aktuary, adalah disiplin ilmu Matematika yang di dalamnya kebanyakan mempelajari tentang Asuransi, nanti dia yang ngitung berapa rate premi, dan berapa beban yang musti kita bayar.
Butuh keahlian Matematika yang lebih untuk mendalami Aktuary.
Gelarnya berupa keprofesian, di antaranya ASAI, FSAI, AAIJ, AAIK, dll.
FSAI merupakan gelar tertinggi dari Ilmu Aktuary ini, kabarnya orang yang mempunyai gelar ini bisa berpenghasilan 50 – 100 jt sebulan.

Ok, itu sekilas tentang Ilmu Aktuary.

Back 2 d probelem …

Bagaimana dengan lulusan Matematika di Indonesia?

Ok, jika ada soal, isilah titik untuk melengkapi kalimat berikut.
1. Dibutuhkan seorang ….; syarat S-1 Matematika.
2. Dibutuhkan seorang ….; syarat S-1 Pendidikan Matematika.

Apa jawaban kebanyakan?

Yup teman-teman, Guru, seorang yang seharusnya digugu dan ditiru.

Dan, jangan dikira jadi guru itu mudah.
Buat masuk jadi PNS guru aja susahnya bukan main, lima tahun terakhir lowongan PNS guru Matematika di kota Surabaya ini aja mana pernah?
Buat nglamar di sekolah-sekolah swasta, katanya mau nunggu tahun ajaran baru, biasanya tuh ada guru yang keluar, nah pastinya diikuti ada lowongan guru juga.

Emank mudah cari kerja jadi guru?

Hmmm, tapi lebih susah lagi kalo kerjaannya cuman ngeluh, iya ga?

Terus bagaimana dengan lulusan Matematika atau pendidikan Matematika yang bekerja di LIPI, BATAN, deelel itu, jawabannya adalah Bonus.

Yah, mereka mendapatkan Bonus atas usaha keras mereka, bukan karena mereka lulusan Matematika atau Pendidikan Matematika, sekali lagi usaha keras, dan ini bukan Matematika.

Kunci sukses adalah melebihkan usaha dari orang kebanyakan.

Tidak perlu orang dari jurusan Matematika untuk menjadi orang yang ahli dalam Matematika, masih ingat teori Fermat yang dibuat oleh Fermat yang juga berprofesi sebagai hakim.

Jangan menuruti hobi, jika teman-teman suka Matematika, berpikirlah ulang untuk masuk Matematika, bukan berarti saya antipati terhadap jurusan Matematika, toh saya sendiri juga alumnus Pendidikan Matematika.

Tapi, bercita-citalah.

Bercita-citalah sedini mungkin, masuklah jurusan sesuai apa yang teman-teman cita-citakan.

Dan, jika teman-teman sudah bercita-cita menjadi guru sejak awal…

Andalah orang-orang yang benar-benar terpilih untuk memajukan bangsa ini melalui misi dunia, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Toh pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia di muka bumi, dapet duitnya, dapet pula pahala shodaqohnya. Jadi guru kan berarti men-shodaqoh-kan ilmu kita.

Bagaimana pendapat teman-teman?