Mantre Mantrika … (1)

Posted: 10 April 2014 in kiss my math

”Mantrika!!!”

“Bangun!!!”

Kepalaku masih pusing sekali, mataku pun masih susah untuk dibuka meskipun lamat-lamat terdengar suara seseorang memanggil namaku.

Ah, bodo amat, mending aku melelapkan diri aja.

Sampai akhirnya…

“Mantrika, cepat bangun!!!”

“Calon istrimu diculik orang!!!”

“Apa!!!!” teriakku ga kalah keras, segera saja aku terbangun, terbangun karena mendengar ada sesuatu yang aneh, yaitu calon istri, bukan karena dia diculik orang, tapi aku belum pernah merasa memiliki calon istri, jangankan calon istri, pacar saja susah setengah mati carinya.

Terbukanya mataku diikuti rasa terkejut bukan main, “Dimana aku ini?”

“Pakaian apa yang aku pakai ini?” kataku dalam hati sambil memandangi seluruh tubuhku.

Seolah tak mau tahu keadaan linglung orang di depannya, orang paruh baya di depanku dengan gayanya yang kelabakan, menghujani dengan kabar-kabar yang semakin menenggelamkanku dalam kebingungan luar biasa, “Prabawati, anakku, dia diculik oleh suruhan Patih Jalak Krida.”

“Calon istri? Prabawati? Anak Bapak? Jalak Krida? Siapa Bapak ini?” pertanyaan terakhir yang menohok menyebabkan orang di depanku itu merubah raut wajahnya menjadi setengah heran, setengah marah.

“Hah!!!… Kamu mabok ya? Ngapain aja kamu semalam?” gantian cecar pertanyaan dari orang itu.

Sambil memegangi kepalaku, “Kepalaku sakit sekali, sungguh aku bingung, siapa aku? Dimana aku?”

“Kamu Mantrika kan?” entah orang itu bertanya atau menjawab.

“Mahisa Mantrika,” tegasnya.

Namaku memang Mantrika, tapi bukan Mahisa Mantrika, namaku Mat Mantrika, orang Surabaya asli berdarah Arudam.

Kepalaku semakin berat dan semakin berat sampai akhirnya kunang-kunang, bintang-berbintang di mata itu menyatu dan semua hanya gelap, gelap teramat sangat.

nyang komen mari silahkan...