Ayah Nares Yang Belum Belajar

Posted: 8 September 2015 in Uncategorized
Tags:

Ga kerasa Nares udah gede, sudah menampakkan kegemarannya di dunia tulis juga, tulisan yang satu ini karya ketiga nya Nares yang baru sempet diketik di komputer hehehe… Ya semoga selalu bisa konsisten menghasilkan karya. Amin ya Allah…

Ayah Nares Yang Belum Belajar

Bu Jum : Icha jangan bicara saja!

Icha : Bu, aku nggak bicara, Nares itu yang ngajak bicara Bu.

Bu Jum : Nares kamu ngajak bicara Icha ya?

Nares : Nggak Bu, saya nggak ngajak bicara, karena Icha tanya bahan bakarnya pesawat makanya saya jawab, aku juga tanya bahan bakarnya mobil?

Bu Jum : Kalau gitu kenapa kamu bicara? Kan kamu sudah tau.

Icha : Iya Bu aku ingin menanyakan bahan bakarnya pesawat dan Nares juga ingin tanya bahan bakarnya mobil.

Nares : Iya Bu aku ingin menanyakan bahan bakarnya mobil.

Bu Jum : kenapa kamu tidak belajar dan tidak menanyakan ini kepada ayahmu Nares?

Nares : Soalnya ayahku belum belajar Bu Jum.

Mantre Mantrika …(5)

Posted: 24 April 2014 in kiss my math

Dan gitar itupun direbut olehnya.
Atas nama keseniorannya, diserahkanlah secara sukarela gitar itu.
Mengalun lembut suaranya.

Sejak pertama kali ku menyimpan rasa ini
Sesungguhnya ku tahu ku tak mungkin milikimu
Ku bukan yang sempurna dan bukan sosok idamanmu
Tapi jiwaku dan ragaku seluas cintaku

“Ga kalah emang sama suaranya Fandy Kerispatih,” pikirku dalam hati.

Biarkan aku yang membuktikan
Biarkan aku yang menunjukkan
Cintaku adalah perjuangan
Pertandingan hidup dan matiku

Hmmmm…
Aku tahu kamu menyanyikannya untukku Mas, lirik lagu dan lirikan matamu sudah mengisyaratkan itu.
Mundur ke waktu itu. Read the rest of this entry »

Mantre Mantrika … (4)

Posted: 12 April 2014 in kiss my math

Kerajaan Gralia.

Aku tidak tahu dimana kini dan pada masa apa aku berada sekarang, negeri ini terlihat dikelilingi gunung, bukit-bukit menggantung yang mengingatkanku akan film Avatar, ada atau tidak daerah ini di bumi aku juga kurang jelas, satu hal yang harus aku paksakan untuk aku yakini yaitu kini aku berada pada dimensi ruang yang berbeda.

Terbaca dari penuturan cerita Mpu Pradamba, negeri ini terletak di semenanjung Calculia, dimana ada tiga kerajaan besar disini, Kerajaan Gralia, Kerajaan Diffransia, dan Kerajaan Militia, satu dan yang lainnya terpisah selat yang tidak terlalu luas, jadi bisa disimpulkan satu kerajaan menghuni satu pulau tertentu, kata anak matematika, inilah korespondensi atu-atu hehehe…, walau antar pulau terpisah selat tetap bisa dilihat dengan mata telanjang.

Mpu Pradamba kini bisa menerimaku, mulai mempercayai bahwa aku bukanlah Mahisa Mantrika yang dia maksudkan, kami saling bertukar cerita siapa kami masing-masing sembari berjalan mengelilingi sekitar rumah dari Mpu ini, terlihat dari baju-baju yang aku dan orang-orang kenakan agak mirip dengan baju-baju pada jaman kerajaan kuno.

“Beberapa usaha telah kita lakukan untuk memulihkan kembali kondisi kerajaan Gralia,” demikian penuturan Mpu Pradamba.

“Usaha terakhirmu dengan Araraja sewaktu menghadap Raja adalah usaha keenam,” lanjutnya.

“Enam???” tanyaku heran. Read the rest of this entry »